Manajemen Cita-cita Ku
Title: Manajemen
Cita-cita Ku
Karya: Dhea Aprilyani
Pengalaman
membuat sebuah manajemen cia-cita tidak semudah yang saya bayangkan. Banyak rintangan
yang dilalui, salah satunya adalah manajemen yang dibuat itu sesuai dengan diri
saya atau tidak. Hal itu lah yang membuat saya merasa sulit dalam membuat
manajemen cita-cita. Contohnya saja saat membuat SWOT. Saat membuat SWOT saya
sering bertanya di dalam hati “apakah ini diri saya?” , akan tetapi walaupun
begitu. Walaupun saya merasa kurang yakin tetapi saya memantapkan hati untuk
menulis cita-cita di dalam SWOT yang saya buat. Tujuannya agar apa yang saya
cita-citakan nanti akan terwujud.
SWOT
sebagai cerminan saya pada diri saya saat ini. Cerminan pada diri saya saat ini
saya harap dapat mengubah saya menjadi lebih baik. Yang dahulunya saya sangat
takut berbicara di depan banyak orang, setelah menulis SWOT saya dapat
berbicara di depan banyak orang. Sulit sekali mengubah diri saya yang sulit
berbicara. Berbagai cara saya lakukan salah satunya saya mengikuti berbagai
macam kegiatan kampus yang saya anggap dapat merubah diri saya. Salah satunya
adalah BEM. Di BEM saya diajarkan untuk tidak takut berbicara di depan orang
banyak. Alhasil saya pun dapat berbicara di depan banyak orang. Ya... walaupun
kadang masih gemetaran saat di depan banyak orang. Tetapi, itu salah satu
tantangan yang harus saya hadapi untuk menghilangkan kelemahan saya. Dengan
memandang SWOT yang saya pajang di lemari kamar, satu per satu kelemahan yang
saya tulis saya ceklis. Ceklis ini sebagai pertanda bahwa tantangan tersebut
telah saya lalui.
Dengan
adanya SWOT yang ada di manajemen cita-cita yang saya buat saya merasa menjadi
pribadi yang lebih baik lagi. Yang dahulunya saya paling malas untuk membaca
buku sekarang sudah mulai menyukai buku. Ini hal merupakan suatu hal yang baik
karena saya dapat menyukai buku dan lebih mudah untuk menulis tanpa adanya
halangan gagasan di dalam pikiran tidak ada.
Menulis
menjadi salah satu bagian dalam hidup saya saat ini. setiap waktu tangan saya
rasanya hampa tanpa menulis. Menulis merupakan sesuatu yang dapat melegakan hati. Menulis dapat
membuat semua beban dalam pikiran saya seakan hilang dengan sekejap. Menjadi
penulis adalah cita-cita saya. Saya berharap semoga dengan lebih seringnya saya
menulis, saya akhirnya menjadi penulis yang dapat mencerdaskan anak bangsa.
Mungkin
sekian yang saya ingin ceritakan mengenai manajemen cita-cita yang saya buat
ini. Desainnya memang kurang menarik tetapi konten yang ada di dalamnya yang
membuat diri saya menjadi lebih baik. Buatlah manajemen cita-cita kalian agar
kalian dapat seperti saya. Saya ingat
kata-kata senior saya di kampus “SADAR TAK PERLU MENUNGGU”. Jadi, buat apa
menyadari di lain waktu jika kita bisa sadar saat ini juga.
Komentar